Pengertian Madzhab
Madzhab, secara etimologi bahasa adalah tempat untuk
pergi. Isim zaman (isim yang
mengisyarahkan masa/waktu), dan isim makan (isim yang
meng-isyarahkan tempat) Berasal dari fi’il madli “dzahaba-yadhhabu-dzihaaban”. Sedangkan menurut
istilah ilmu fikih, madzhab adalah, sebuah
metodologi khusus yang dijalankan oleh mujtahid (pakar ijtihad),
yang menghantarkan sebuah hukum fikih, dengan merujuk pada Al Qur’an &
Hadits nabi.
Adapun dasar hukum dalam bermadzhab adalah firman
Alloh S.w.t, sbb:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ
لَا تَعْلَمُونَ (الأنبياء [21]: 7)
Artinya: “Maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada
mengetahui.” (QS. Al-Anbiya’ [21]: 7)
BACA JUGA: Mengapa Harus Bermadzhab?
Sekilas Tentang Madzhab Empat
1. Mazhab Hanafi
Pendiri mazhab Hanafi
ialah; Nu’man bin Tsabit bin Zautha. Diahirkan pada masa sahabat, yaitu pada tahun 80 H = 699 M. Beliau wafat
pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi’i R.A. Beliau lebih
dikenal dengan sebutan: Abu Hanifah An Nu’man.
Abu Hanifah adalah
seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam bidang fiqh beliau belajar kepada Hammad bin Abu
Sulaiman pada awal abad kedua hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama
Ttabi’in, seperti Atha bin Abi Rabah dan Nafi’ Maula Ibnu Umar.
Mazhab Hanafi adalah, sebagai penisbatan dari nama imam pendiri-nya, Abu Hanifah. Jadi
mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal
dari Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya serta pendapat-pendapat yang berasal
dari para pengganti mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah
digariskan oleh mereka yang kesemuanya adalah hasil dari pada cara dan metode
ijtihad ulama-ulama Irak (Ahlu Ra’yi). Maka disebut juga mazhab Ahlur Ra’yi
masa Tsabi’it Tabi’in.
Dasar-dasar Mazhab
Hanafi
Abu Hanifah dalam
menetapkan hukum fiqh terdiri dari tujuh pokok, yaitu: Al-Kitab, As Sunnah,
Perkataan para Sahabat, Al-Qiyas, Al-Istihsan, Ijma’ dan Uruf.
Murid-murid Abu Hanifah
adalah sebagai berikut:
1) Abu Yusuf bin Ibrahim Al-Anshari (113-183
H)
2) Zufar bin Hujail bin Qais al-Kufi (110-158 H)
3) Muhammad bin Hasn bin Farqad as Syaibani
(132-189 H)
4) Hasan bin Ziyad Al-Lu’lu Al-Kufi Maulana Al-Anshari
(….-204 H).
Daerah-daerah Penganut
Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi mulai
tumbuh di Kufah (Irak), kemudian tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur.
Dan sekarang ini mazhab Hanafi merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria
dan Libanon. Kemudian mazhab ini dianut sebagian besar penduduk Negara Afganistan, Pakistan, Turkistan, Muslimin India dan Tiongkok.
2. Madzhab
Maliki
Madzhab
Maliki, adalah kumpulan dari hasil istinbath hukum Imam Maliki, dan para
santri-santrinya, setelah sepeninggalannya, kemudian diikuti dan dikembangkan
oleh para penerus-nya.
Nama lengkap dari
pendiri mazhab ini ialah: Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 M =
712 M di Madinah. Selanjutnya dalam kalangan umat Islam beliau lebih dikenal
dengan sebutan Imam Malik. Imam Malik terkenal dengan imam dalam bidang hadis
Rasulullah S.a.w.
Imam Malik belajar pada Ulama-ulama Madinah. Sedangkan yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur
Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi’ Maula Ibnu Umar dan Ibnu
Syihab Az Zuhri.
Adapun yang menjadi
gurunya dalam faan ilmu fiqh ialah; Rabi’ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah
imam (tokoh) negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua bidang fiqh dan hadits.
Dasar-dasar Madzhab Maliki
- Nashshul
Kitab
- Dzaahirul
Kitab (umum)
- Dalilul
Kitab (mafhum mukhalafah)
- Mafhum
muwafaqah
- Tanbihul
Kitab, terhadap illat
- Nash-nash
Sunnah
- Dzahirus Sunnah
- Dalilus
Sunnah
- Mafhum
Sunnah
- Tanbihus
Sunnah
- Ijma’
- Qiyas
- Amalu
Ahlil Madinah
- Qaul
Shahabi
- Istihsan
- Muraa’atul
Khilaaf
- Saddud
Dzaraa’i.
Para santri Imam Malik Yang Melanjutkan Madzhab Maliki
1) Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin
Muslim.
2) Abu Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al-Utaqy.
3) Asyhab bin Abdul Aziz al-Qaisi.
4) Abu Muhammad Abdullah bin Abdul Hakam.
5) Asbagh bin Farj al-Umawi.
6) Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam.
7) Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad
al-Iskandari.
8) Abu Abdillah Ziyad bin Abdur Rahman al-Qurthubi.
9) Isa bin Dinar al-Andalusi.
10)Yahya bin Yahya bin
Katsir Al-Laitsi.
11) Abdul Malik bin Habib
bin Sulaiman As Sulami.
12) Abdul Hasan Ali bin Ziyad At Tunisi.
13) Asad bin Furat.
14)Abdus Salam bin Said
At Tanukhi.
Daerah-daerah yang
Menganut Mazhab Maliki.
Awal mulanya tersebar di
daerah Madinah, kemudian tersebar sampai saat ini di Marokko, Aljazair, Tunisi,
Libia, Bahrain, dan Kuwait.
3.
Madzhab Syafi’i
Mazhab ini didirikan oleh Al-Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i, seorang keturunan Hasyim bin Abdul
Muthalib bin Abdi Manaf. Beliau lahir di Gaza (Palestina) tahun 150 H bersamaan
dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah yang menjadi Mazhab yang pertama.
Guru Imam Syafi’i yang
pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Mekah. Imam Syafi’i dianugrahkan mampu menghafal Al Qur’an pada usia di tujuh tahun. Setelah beliau hafal Al Qur’an, barulah mempelajari bahasa dan sya’ir; kemudian beliau
mempelajari hadits, dan fiqh.
Mazhab Syafi’i terdiri
dari dua macam; berdasarkan atas masa dan tempat beliau mukim, yang pertama;
Qaul Qadim; yaitu istinbath Imam Syafi’i sewaktu hidup di-Irak. Dan yang kedua
ialah Qaul Jadid; yaitu istinbath imam Syafi’i sewaktu beliau hidup di Mesir
pindah.
Keistimewaan Imam
Syafi’i dibanding dengan para Mujtahid lainnya, yaitu beliau merupakan
peletak batu pertama ilmu Ushul Fiqh dengan kitabnya Ar Risaalah. Dan kitabnya
dalam bidang fiqh yang menjadi induk dari mazhabnya ialah: Al-Umm.
Dasar-dasar Mazhab
Syafi’i:
Dasar-dasar atau sumber
hukum yang dipakai Imam Syafi’i dalam ber-istinbat hukum syar’i adalah:
1. Al-Kitab.
2. Sunnah Mutawatirah.
3. Al-Ijma’.
4. Khabar Ahad.
5. Al-Qiyas.
6. Al-Istishab.
Ulama-ulama yang
terkemudian yang mengikuti dan turut menyebarkan Mazhab Syafi'i, antara lain :
Imam Abu al-Hasan
al-Asy'ari, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nasa'I, Imam Baihaqi, Imam
Turmudzi, Imam Ibnu Majah, Imam Tabari
Imam Ibnu Hajar
Al-Asqalani, Imam Abu Daud, Imam Nawawi, Imam as-Suyuti, Imam Ibnu Katsir, Imam
adz-Dzahabi, Imam al-Hakim dst-nya.
Daerah-daerah yang
Menganut Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i sampai
sekarang dianut oleh umat Islam di negara Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina,
Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak,
Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China, Sunni-Rusia dan Yaman.
4. Mazhab Hambali.
Pendiri Mazhab Hambali
ialah: Al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili Assyaibani.
Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan wafat tahun 241 H.
Ahmad bin Hanbal adalah
seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu
pengetahuan, antara lain: Siria, Hijaz, Yaman, Kufah dan Basrsh. Dan beliau
dapat menghimpun sejumlah 40.000 hadis dalam kitab Musnadnya.
Dasar-dasar Mazhab Hambali
Adapun dasar-dasar
mazhabnya dalam mengistinbatkan hukum adalah:
1. Nash Al-Qur-an atau nash hadits.
2. Fatwa sebagian Sahabat.
3. Pendapat sebagian Sahabat.
4. Hadits Mursal atau Hadits Doif.
5. Qiyas.
Dalam menjelaskan
dasar-dasar fatwa Ahmad bin Hanbal ini di dalam kitabnya I’laamul Muwaaqi’in.
Pengembang-pengembang
Mazhab Hanbali
Adapun ulama-ulama yang
mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal adalah sebagai berikut:
1. Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama Al-Atsram; dia telah mengarang Assunan Fil Fiqhi ‘Alaa Mazhabi Ahamd.
2. Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-Marwazi yang mengarang kitab As Sunan
Bisyawaahidil Hadis.
3. Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih al-Marwazi dan
termasuk ashab Ahmad terbesar yang mengarang kitab As Sunan Fil Fiqhi.
4. Ada beberapa ulama yang mengikuti jejak langkah Imam Ahmad yang menyebarkan
mazhab Hambali, di antaranya:
5. Muwaquddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi yang mengarang kitab Al-Mughni.
6. Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi pengarang Assyarhul Kabiir.
7. Syaikhul Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu
Taimiyah pengarang kitab terkenal Al-Fataawa.
8. Ibnul Qaiyim al-Jauziyah pengarang kitab I’laamul Muwaaqi’in dan Atturuqul
Hukmiyyah fis Siyaasatis Syar’iyyah.Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qaiyim adalah dua
tokoh yang membela dan mengembangkan mazhab Hambali.
9. Dan seterusnya..
Daerah yang Menganut
Mazhab Hambali.
Awal perkembangannya,
mazhab Hambali berkembang di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat
lama. Pada abad XII mazhab Hambali berkembang terutama pada masa pemerintahan
Raja Abdul Aziz As Su’udi.
Dan masa sekarang ini
menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar
di seluruh Jazirah Arab, Palestina, Siria dan Irak.
0 komentar:
Posting Komentar